Tuesday, March 29, 2011

..... dibuang sayang .....

sudah hampir setahun, tapi masih terasa 'efek'-nya sampai sekarang....   tap pasang di MP-ku, biar teman-teman paduan suara Galilea bisa baca, walaupun gak bisa komentar (kecuali yang punya MP).  selamat membaca dan mengenang 'suasana' saat itu....

 

GALILEA WENT TO JOGLO - (JOGya – SoLO)

Persiapan

 

Bermula dari sentilan yang di lontarkan seorang ‘bayi gurita’, Irvi: “Gimana sih, aku ke Jawa Tengah nganterin Hosiana, nganterin Wilayah.  Kapan nganterin Galilea nih?”  Maka tergeraklah hati pengurus dan secara kilat terbentuk Panitia Kecil/The ‘A’ Team (PK) (yang badannya besar-besar) yang terdiri dari: bu Ochie (Ketua), bu Dewi (ibu ATM), pak Rio (penasehat), dan pak Irvi (penggerak J).

 

 

The ‘A’ Team

Irvi, Ochie, Dewi, Rio

 

Segera dilayangkan pengumuman melalu ‘efbi’ dan milis….. jreng…..  Tanggapannya sepertinya adem ayem.  Walaupun begitu PK tetap bergerak membuat persiapan:

 

-          Menghitung budget

-          Menghubungi gereja-gereja yang akan dilayani….. GKI Ngupasan Yogya, okay - confirm.  GKI Coyudan Solo, gak okay.  Cari gereja lain…. akhirnya bisa pelayanan di GKJ Manahan, secara Galilea punya ‘jalur khusus’ – kan gerejanya mbak Tri dan Deddy gitu lho …. :D

-          Mencari hotel dengan cara tanya mbak Christine (yang sering ke Solo) hotel murah meriah yang bersih dan nyaman :p; menghubungi mbak Tri (sopran yang lagi cuti panjang di Solo) untuk membantu mencarikan hotel.  Hotel di Yogya siapa yang bantu cari ya? J  Yogya: Hotel Kusuma di Condong Catur; Solo: Hotel Arini di Slamet Riyadi.

-          Mencari bis yang enak tempat duduknya, reclining seat, agar Galileans bisa tidur nyenyak (terutama nyaman bagi tulang-tulang yang sudah tidak muda lagi J).  Bis: Blue Star

 

Hari Kamis, 20 Mei 2010, suatu ‘gebrakan’ dibuat oleh bu Ochie, setelah selesai latihan, pada session pengumunan:

 

 

Bu Ochie: “Teman-teman, kita jadi pelayanan ke Yogya-Solo atau tidak?  Karena semua harus segera di-‘fix’-kan.  Waktu berjalan terus dan harus cepat memberi keputusan.”

 

Galileans menjawab dengan empat suara: “Jadiiiiii….. jadi dongggg!!!!!”

 

Bu Ochie: “Kalau jadi, minimum harus 25 orang yang ikut.  Kira-kira bisa gak dan siapa yang bisa?”

 

(Hampir semua Galileans yang latihan hari itu tunjuk tangan semua.)

 

Bu Ochie: “Okay lah kalau begitu PK akan jalan terus.  Biaya sebagian akan ditanggung dari kas Galilea dan Galileans dikenakan Rp500,000/orang.  Pembayaran bisa diangsur dan dibayarkan langsung ke ibu Dewi atau transfer ke rekening Galilea yang akan diberitahu melalui milis.”

 

 

Hari Kamis next-week-nya (27 Mei) Galileans mulai bayar-membayar.  Karena Dewi absent, diterima oleh Ochie.  Next-week-nya (3 Juni) bayar-membayar second phase ke Dewi.  Hari itu juga hard copy lembar acara dibagikan bagi mereka yang tidak ber-internet-an.  Bu Ochie janji akan mengirim rundown acara melalui milis juga.  Sepertinya semua segera pengin pergi, jalan-jalan, blanja-blanji…… (Apakah benar begitu, Galileans?)

 

PK terus bekerja mempersiapkan segala sesuatunya, agar diperjalanan nanti Galileans selalu bersuka-cita dan tidak ‘kelaparan’ (karena kalau kelaparan tidak bersuka-cita J).  Untuk keperluan tersebut ibu Ochie menghubungi ‘pensiunan’ Galilea yang berdomisili di Yogya, mbak Nurendah, untuk membantu memesankan makanan kecil khas Yogya.  Done!

 

 

No comments:

Post a Comment