Monday, December 15, 2008

duh ....

menjelang natal gini ini, pikiran selalu melayang ke masa kecil

yang adanya hanya seneng dan seneng dan seneng

 

tanggal 5 december pasang sepatu diisi rumput, ditaruh di depan kamar

kata mbakyu-ku: ”rumputnya buat kudanya sinterklaas”.....

dan sepucuk surat untuk sinterklaas, menyebutkan kado yang diinginkan

waktu kecil aku percaya, tapi sekitar umur 9 keatas sudah gak percaya lagi

karena suatu hari aku liat ibu lagi bungkus kado, dan ternyata itu untuk aku

 

tanggal 5 december adalah hari menghias pohon natal.

tahun 1959, lampu natal yang kelap-kelip masih langka

kalaupun ada, harganya mahal

jadi pohon natalnya pakai lilin asli yang kecil-kecil

yang dipasang pakai pencepit khusus untuk lilin

suatu kali, ada satu lilin yang sumbunya sudah panjang, otomatis apinya juga panjang

nyamber dahan diatasnya, sampai terbakar

untung ada yang liat, kalau tidak bisa terjadi kebakaran

 

dulu di salatiga, hanya ada satu toko baju – toko oen -

yang bajunya bagus dan tidak norak (pada jaman itu)

ibuku dan tanteku selalu beli baju natal di toko itu

jadilah sepupuku dan aku sering memakai baju bermodel sama, tapi warnanya berbeda

 

jaman dulu, kartu natal itu sesuatu yang mewah

apalagi yang pakai ’glitter-glitter’

pulang dari natal sekolah minggu

selalu dibagi kartu natal

kartu natal bekas yang ’disulap’ jadi baru

wah, suenengnya gak karuan, apalagi kalau boleh minta lebih dari satu

terus dapat yang pakai ’kerlip-kerlip’

 

paling seneng natal keluarga

3 keluarga kakak-beradik dari pihak ibuku berkumpul

kumpulnya dirumah adik ibuku, yang rumahnya besar

pakdhe-budhe-oom-tante dan para sepupu berkumpul semua

kebaktian natal, makan-makan malam natal

dan yang paling asyik tentu saja per-kado-an

kado hasil tukar kado maupun kado yang diberikan oleh orang tua masing-masing

 

duh, masa kecil – adanya senang, gak pernah ada sedihnya J

 

setelah bertambah tua dan berumah tangga

natal adalah saat mudik dan berkumpul bernatalan bersama keluarga

saat mudik yang selalu dinanti-nanti

karena disana, di kota kecil salatiga, akan berkumpul hampir seperti dulu lagi

bapak – ibu – mas – mbakyu - ipar - cucu

acara ’sowan’ kerumah pakdhe-budhe, oom-tante

bertemu para sepupu dan anak-anaknya

dan guyonan mengenang masa kecil .....

duh, indahnya masa lalu, patut dan indah untuk dikenang

 

sekarang ini, sulit sekali untuk bisa benar-benar berkumpul

masing-masing dengan kesibukannya sendiri-sendiri

sesuatu yang sudah direncanakan, bisa batal begitu saja

anak-anak sudah sibuk dengan rumah tangga masing-masing

cucu-cucu juga sudah punya acara masing-masing

 

duh, indahnya masa lalu

waktu terus berjalan maju dan tak mungkin mundur lagi

tapi kenangan-kenangan itu tetap ada dihati untuk dikenang dan dinikmati

 

selamat natal

selamat tahun baru

selamat menerima dan menikmati kasih TUHAN

selamat berbagi kasih dengan sesama

dan

selamat berlibur

 

jakarta, 16 dec 08

 

 

Wednesday, December 10, 2008

ujung karya ku

lebih dari empat windu ku telusuri jalan itu

dalam bimbingan dan pimpinan-NYA

dan ujung perjalanan karya telah terlampaui

tapi didepan masih terbentang jalan pendek

setapak demi setapak dan seperempat jalan sudah

jalan pendek itu penuh ketidak-pastian

lalu, teruskah atau menepi?

 

karena hidup harus memilih

menepi adalah pilihan hati

menepi dan berbelok

ke jalan yang lebih pasti

lebih pasti?

ya, lebih pasti

pasti, karena ada penyertaan-NYA

mengapa harus ragu akan pemeliharaan-NYA?

 

Matius 6: 25 s/d 34

25       ”Karena itu AKU berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.  Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

26       Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh BAPA-mu yang di sorga.   Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

27       Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

28       Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian?  Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,

29       namun AKU berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.

30       Jadi jika demikian ALLAH mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?

31       Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan?  Apakah yang akan kami minum?  Apakah yang akan kami pakai?

32       Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal ALLAH. Akan tetapi BAPA-mu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

33       Tetapi carilah dahulu Kerajaan ALLAH dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

34       Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.  Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

 

 

Wednesday, November 26, 2008

Jogja: 22-24 Nov 08

Sabtu - Nov 22, 08

 

 

Harus bangun pagi-pagi nih, karena GA-201 akan take-off jam 06:00 .....

Walaupun sudah city check-in, tapi lebih baik nyampai di airport satu jam sebelum waktu boarding, biar gak buru-buru waktu recheck-in dan check-in bagasi.  So, saya berangkat dari rumah jam 04:00 – sampai di airport jam 05:00.  Counter check-in belum terlalu rame begitu juga bagian ’ikat-ikat’ koper.

 

Urusan check-in selesai.  Sekarang tinggal tunggu Pratiwi dan Indah.  Jam 04:30 tadi Pratiwi sms sudah sampai Karet.  Sementara jam 04:45, Indah baru berangkat dari rumah sambil sms: ”nanti kita ketemu pas boarding .. hehehe....”  Gile bener, rumah di Cibubur ke airport .....

 

Jam 05:50 panggilan boarding, baru deh saya liat Indah ikut ngantri masuk ke waiting room.  Pratiwi, mas Herry dan Dhika duluan boarding, sementara saya nunggu Indah.  Kata Indah: ”wuih, ternyata rame banget di tempat check-in, di tempat iket-iket juga rame.”.... hemmmm .... ini nih, modelnya anak muda jaman sekarang, senengnya nge-pas-pas-pas...

 

Garuda tak ingkar janji, berangkat tepat waktu.  Langit berawan terus selama perjalanan dan sempat  diminta untuk terus duduk karena cuaca tidak bagus.... wuih, agak deg-degan juga ya .... tapi, puji syukur, TUHAN mengantar kami dengan selamat sampai di Yogyakarta.  Dari airport langsung meluncur ke Wisma MM-UGM, check-in, titip barang-barang.

 

Kemudian .... cari sarapan yang adalah Gudheg Mbarek bu Ahmad di Selokan Mataram.  Gudhegnya mak nyussss tenan.... minumnya teh manis anget (kemanisen .... J)  Lebih nikmat lagi, sambil makan sambil dengerin live music – kroncong .....

 

Selanjutnya ke Kasongan.  Tujuannya sih cuma mau liat-liat saja, tapi berakhir dengan beli-beli juga.  Walaupun beli sedikit, berhubung barang-barang berat, ’terpaksa’ kami titip untuk dipaketkan ke Jakarta, bersama dengan ’sketsel’ yang dibeli kel. Herry Setianto (makasih ya Prat) ... enak to gak usah nenteng sendiri.

 

 

 

“Kemana lagi nih?”  “Ke ’JogjaFair’ yuuukkk di Jogja Expo Center.”  Dimana itu?   Kalau tidak salah di daerah Janti.  Jogja Fiar lumayan rame, mirip Inacraft tapi dalam skala mini.  Di counter batik Lasem kami berhenti paling lama.  Dari melihat-lihat sampai ke pilih sana-sini, tawar-menawar dan akhirnya semua bawa tentengan batik Lasem....  Muter-muter lagi, liat-liat lagi.  Terakhir nyangkut di stand ’beads’.   Ayo-ayo, dipilih-dipilih.  Indah dan Pratiwi mborong beads.  Mereka mau jadi pengusaha kalung-gelang-anting.

 

 

Keluar dari Jogja Fair sudah jam 12:00 lebih.  Kami mengantar pak Herry check-in di Novotel.  Nah, disini juga heboh.  Pak Herry check-in, Dhika dan Hernu duduk-duduk di lobby, dan para ibu menyerbu ke rest room.  On the way to the rest room ada toko tas Dowa, yang menjual tas khusus rajutan dan tenun ..... Keluar dari rest room para ibu menyerbu toko tas tersebut dan semua kalap – kalap...... dipilih-dipilih ... ”Saya beli ini dan ini....”

 

 

Jam 13:30 pak Herry selesai check-in.  Tak terasa sudah saatnya makan siang.  Ke Moro Lejar yukkkk, makan ikan…..  Yukkkk.  Bersama Hernu dan Dhika, saya duduk dibangku paling belakang.  Nguantukkkk sekali. .... tiba-tiba .... lho sudah sampai Moro Lejar to.... rupanya saya tertidur nyenyakkkkkkk.  Bukan hanya saya, tapi seluruh penumpang tertidur, kecuali pak Herry dan pak sopir, tentu saja.

 

 

Moro Lejar adalah restoran yang menu utamanya ikan, letaknya arah Kaliurang, belok kanan ke daerah Kali Kuning.  Makan lesehan di gubuk-gubug yang didirikan diatas air.  Menu makan siang kami:  mangut lele, lele goreng, nila bakar, tahu-tempe goreng, sayur mbayung (daun kacang panjang), sambel, minumnya wedang secang atawa ’bir plethok’.  Wuah nikmat tenan.  Diakhiri dengan kopi encer ....  Puas, puas ....

 

 

Makan pagi udah, makan siang udah, ngelencer udah .... waktunya balik ke Wisma MM-UGM.  Kamar kami, executive room, di lantai 7, Rp325,000/night – including breakfast.  Cukup bagus untuk sebuah wisma, sayang kebersihan kamar kurang detail.  Kami masuk kamar sekitar jam 17:00.  Un-pack koper, liat-liat dan ’mengagumi’  hasil belanjaan dan berakhir dengan mandi.  Habis mandi kok enaknya tidur-tiduran ya …. mau keluar kamar cari makan malam kok males, selain masih kekenyangan.  Tidak terasa Indah dan saya sudah terlelap, padahal masih jam 19:00..... zzzzzzz....

 

 

Minggu - Nov 23, 08

 

 

Jam 06:05 ada sms dari Pratiwi: ”Kalau udah laper banget, sarapan sedikit dibawah, nasi liwet.”  Wuehehehehe..... Pratiwi udah bangun, udah sarapan.  Sementara Indah dan saya baru saja bangun.  Kan janjian ketemu di lobby berangkat sarapan SGPC (sego pecel) jam 08:00.

 

 

Warung SGPC rame rame orang sarapan.  Kami langsung ke counter, diberi sego pecel dan lawuhnya pilih sendiri.  Pilihan lawuhnya macem-macem sampai bingung.  Pecelnya enak, tempe dan tahu gorengnya enak, teh angetnya enak dan pas manisnya.  Pokoke puas dan tidak mahal.  Ada live music-nya lagi.  Yang main anak-anak muda ber-6.  Mereka serba bisa.  Bisa keroncong, campur sari, pop, latin– pokoknya mereka serba bisa.

 

 

Habis sarapan mencari dan membeli bakpia yang bukan Pathok, tapi Piapia – bakpia bikinan rumahan yang uenakkkkk, di daerah Pogung Baru.  Cari-cari, kesasar-kesasar, akhirnya ketemu: Pogung Baru E-38.  Ternyata memang enak.   Ada 3 pilihan isi:  coklat, kacang dan keju.  Lebih enak lagi disajikan dalam keadaan hangat.  Mak nyus tenan.  Satu box isi 15 harganya Rp27,000 dan pembelian berdasarkan pesanan.  Kami pesan 26 box, yang akan kami ambil sekitar jam 16:00.

 

 

Next destination – kantor Garuda di Hotel Garuda.  Keperluan: city check-in.  Tidak terlalu rame, jadi tidak perlu ngantre terlalu lama.

Dari kantor Garuda lanjut ke Jl. Mataram, pusat oleh-oleh di Jogja.  Walau hujan,  bukan halangan, tetep turun untuk cari titipan gula kacang jahe untuk Echel, abon untuk suami, getuk trio untuk sendiri.  Indah bagian beli oleh-oleh untuk kantor, sementara Pratiwi mborong untuk calon besan dan mantu ... J

 

Lanjut ke Kaliurang .....  Selama perjalanan ke Kaliurang gerimis kecil.  Untung sampai Kaliurang terang, tapi cuaca tetep mendung.  Kami menuju ke warung Mbak Carik untuk makan jadah, tahu-tempe bacem dan wajik.  Wuih.... tahu bacemnya muanissss, untung tempenya tidak terlalu manis.  Mungkin makannya harus bersamaan dengan jadah – jadi blend antara manis dan asin.  Duduk-duduk sebentar, photo-photo sebentar dan lanjut untuk makan siang di.... Buekenhof, Ullen Sentalu.

 

 

Beukenhof restaurant tidak menyajikan makanan tradisional, lebih banyak makanan ’Londo’.  Kami makan disini untuk menikmati suasana kuno dan tenang dan adem.  Tiga ibu (Pratiwi, Vidha dan Indah) pesan gindara steak, sedangkan anak-anak pesan tenderloin dan sirloin steak.  Karena masih kenyang makan jadah dan kawan-kawannya, saya hanya pesan fried calamari dan sweet corn soup.

 

 

Puas makan, puas potret-potret, kami meninggalkan Ullen Sentalu menuju gudheg bu Ahmad untuk pesan gudheg, untuk oleh-oleh teman-teman kantor.  Dari gudheg mampir ke wisma, men-drop belanjaan oleh-oleh.  Sambil nunggu jam ambil Piapia, kami lan-jalan di Saphire Square.  Di lantai bawah, di plaza-nya, banyak batik.  Kali ini bener-bener hanya liat-liat saja.  Jam 16:00 kami meninggalkan Saphire Square, naik taxi ambil Piapia.

 

 

Akhirnya sampai di wisma kembali.  Indah dan saya geleng-geleng kepala melihat belanjaan kami.... ”Gimana cara bawanya mbak?”  Ayo, kita pikirkan, agar semua oleh-oleh bisa masuk koper dan masuk bagasi.  Oooo pasti bisa!  Kan berangkat kopernya kosong, jadi bisa dong dipenuhi oleh-oleh.  Maka mulailah kami mengeluarkan baju-baju dalam kopor, digantikan dengan oleh-oleh.  Baru deh baju-baju ditaruh diatas oleh-oleh .... okey, semua masuk, beres.  Sekarang oleh-oleh untuk kantor ... Indah yang packing, beres.

 

 

Diteruskan dengan mandi dan .... ”Ndah, aku males cari makan malem, kayaknya masih kenyang deh.  Ntar kalau laper contact room service aja ya.”  Ternyata Indah juga sama malesnya .... klop.  Ya sudah.

 

 

Mandi ach, biar seger.  Habis mandi, badan bersih, enaknya tidur-tiduran.  Indah gak mandi-mandi, katanya nanti aja kalau udah mau tidur.  Ring-ringggggg, telpon bunyi, Vidha yang nelpon: ”Aku mau cari bakmi godhog, mau ikut gak?  Atau mau dibeliin aja?”  Kami: ”Ya wis, dibeliin aja, males keluar.”  Saya lanjut tidur-tiduran, sementara Indah lanjut blackberry-an .....   Kira-kira jam 21:00 Vidha dan Hernu dateng men-drop 2 bungkus mie goreng Jawa.  Wah, panas-panas enak juga ya.  Wuih, kenyang.  Gosok gigi lagi, terus tidur.  Kata Vidha: ”Awake dewe ki kaya ulo, bar maem terus turu!”

 

 

Senin – Nov 24, 2008

 

 

Ke Jakarta aku kan kembaliiiiiii......

 

 

Kebangun jam 04:00 dan tidak bisa tidur lagi.  Golek-golek di tempat tidur aja, takut ngganggu Indah yang masih pules.  Akhirnya saya bangun jam 05:00, mandi dan membereskan per-packing-an.  Jam 06:00 kami sudah siap cabut - jam 06:15 telpon ke reception:  ”711 mau check-out pak.  Bisa minta trolley untuk bawa koper dan barang-barang kami?”

 

 

Sambil nunggu proses pembayaran, kami dipersilakan sarapan.  Pembayaran beres, transport ke airport sudah dipesan.  Tepat jam 07:00 kami meninggalkan Wisma MM-UGM.  Sebelum ke airport mampir dulu ambil pesanan gudheg.  Sampai di airport masih jam setengah-delapanan, masih nunggu lama, karena pesawat kami, GA-205 akan take-off jam 09:20.  Kami menunggu jam borading di  Borobudur lounge.  Panggilan boarding jam 09:15.  Semua sudah duduk manis di dalam pesawat ada pengumuman: ”Mohon maaf, karena heavy traffic, maka harus nunggu 10 sampai 20 menit.”  Weleh.....   Kami baru terbang sekitar jam 10-an.

 

 

Bersyukur, landing di bandara Soekarno-Hatta dengan selamat sekitar jam 11-an.  Dengan sedikir lapar kami terpaksa harus menikmati jalan toll airport yang macet.  Sudah terbayang makan gudheg pakai nasi panas bersama temen-temen kantor di pantry .... Sampai di kantor sekitar jam 12:30-an.  Semua sudah kelaparan.  Ayo, ayo, ayo, rame-rame makan gudheg Jogja, ayooooo………….

 

 

Perjalanan dibuka dengan sarapan gudheg mbarek, dan diakhiri dengan makan gudheg mbarek lagi .....

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

rencana-MU

TUHAN-ku,

Kami tahu, rencana-MU lebih indah dari rencana kami

Kami yakin dan percaya

ENGKAU ‘memberikan segala sesuatunya tepat dan indah pada waktunya’

Ketika kami memerlukan ‘sarang’, ENGKAU menyediakannya bagi kami

Ketika kami tertatih-tatih mengejar asa, ENGKAU menemani kami

Mengajarkan kesabaran dan ketekunan kepada kami

Sampai akhirnya ENGKAU berkata:  “Anak-KU, bukan ini rencana-KU bagimu.”

Dan kami pun pasrah dan berserah

Karena jalan berkat-MU adalah yang terindah

Kemudian ENGKAU anugerahkan waktu yang berlimpah bagi kami

Waktu untuk berdoa, waktu untuk bekerja, waktu untuk melayani

Waktu untuk saling mengasihi, waktu untuk melihat keindahan ciptaan-MU

Karena ENGKAU mengasihi kami dan mengajarkan tentang kasih

Kami pun harus mengasihi sesama

Karena ENGKAU memberikan berkat kepada kami

Sudah selayaknya kami menjadi saluran berkat bagi sesama

TUHAN-ku,

Dalam perjalanan hidup kami

ENGKAU memberi kekuatan ketika kami merasa lemah

Memberikan penghiburan ketika kami bersedih

Ketika kami gelisah, ENGKAU memberi damai sejahtera

Ketika kami berserah, ENGKAU menyambut kami dan melengkapi

Ketika beban hidup terasa berat, kami letakkan di tangan-MU

Campur tangan TUHAN kami perlukan untuk memperingan langkah kami

Walaupun kami yakin bahwa

Jalan yang sudah TUHAN siapkan bagi kami adalah jalan hidup yang terindah

Sejauh perjalanan hidup kami yang penuh berkat ini

Kami masih sering meraba-raba rencana-MU pada kehidupan kami

Dalam setiap peristiwa, kami selalu bertanya:  “Inikah kehendak-MU? “

 

Saat ini banyak rencana kami yang tertunda

Kami meyakini, semua ini rencana-MU

Karena ada hal yang lebih penting yang harus kami jalani

Dan kami taat dan berserah
Kalau waktunya tiba nanti

ENGKAU akan membuat segala sesuatunya indah.

 

 

Thursday, November 20, 2008

minggu tenang

emang minggu tenang hanya punya anak sekolahan thok?

enggak lah yeauwwww.......

orang kerja juga bisa punya minggu tenang lho ! ! !

minggu tenang orang kerja adalah:

ketika bekerja tanpa tekanan

ketika mengerjakan pekerjaan-pekerjaan ’tertinggal’ tanpa tekanan

pokoknya serba tak ada tekanan

 

 

lalu apa yang terjadi dengan ’minggu tenang’

kalau anak sekolahan minggu tenang adalah minggu libur, minggu belajar

lha kalau orang gawe?

minggu dimana upload multiply tidak harus tengak-tengok

minggu dimana bisa ber-’wisata kuliner’

mau makan dimana?  yang jauh?  yang dekat?

 

 

senin – nov 17 - abuba, cipete raya

 

 

selasa – nov 18 - restaurant aceh ’meuthia’, benhil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

rabu – nov 19 - rencananya sih, mau ke soto betawi pondok pinang, tapi ada oleh-oleh bebek hitam – jadi ya makan dikantor lah

 

 

 

kamis – nov 20 - pondok sate kiloan (psk), sentul

 

 

 

jumat – nov 23 - makan di wilujeng sumping, cikajang:   - ayam goreng; - oseng toge; - sambal ikan asin; - tempe goreng

 

 

kelihatannya minggu depan masih akan ada dua hari tenang lagi, sebelum para ’petinggi’ kembali.  kelihatannya soto betawi pondok pinang akan menjadi sasaran pada hari selasa minggu depan.

 

 

okay – akhirnya minggu dan hari-hari tenangpun berlalu ......