GALILEA WENT TO JOGLO
(JOGya – SoLO)
Kamis, 10 Juni 2010 – Keberangkatan
Galileans diharapkan berkumpul jam 19:00, dimulai dengan makan malam dan kemudian berlatih lagu-lagu yang akan di‘layan’kan (bukan dilayangkan lho, kan mau pelayanan) di GKI Ngupasan, Jogya dan GKJ Manahan, Solo.
Mulai jam 06:30pm satu persatu Galileans berdatangan dengan menarik atau menenteng koper, ada yang besar, ada yang kecil dan masih di tambah lagi tas-tas jinjing lain berisi selimut, bantal kecil, jacket, shawl, dan tentu saja makanan kecil alias snack…… Galileans berkumpul di teras gereja, sambil ngobrol sana sini, sambil nunggu makan malam dan latihan. Tak lama kemudian ibu Dewi datang dengan box makanan dan box minuman. Terus dibawa ke atas, ke aula! Lho, bukannya makan diteras, latihan di gedung gereja? Ternyata saat itu gedung gereja sedang ‘acak-acakan’, tempat duduknya ditumpuk-tumpuk, karena lantainya sedang di poles biar kinclong, dan aula disediakan untuk berkumpulnya para Galileans. Ternyata lagi mas Rio dan mbak Inge sudah ada di aula. Yukkkkk mareeee ke aula, sementara minta tolong pak Satpam untuk mengawasi koper-koper yang ditinggal di teras gereja.
Di dalam aula. Rame-rame ambil nasi box, cari tempat duduk yang nyaman, dan tiba-tiba suasana yang hingar bingar menjadi sepi….., mengapa? Karena semua mulut berisi nasi dan ayam goreng. Sesekali ada teriakan sana sini: ‘siapa mau ayam goreng?’ – ‘ada yang gak mau sambal gak? sambalku kurang nih.’ ‘aku gak makan telor, ada yang mau gak?’ etc.
Selesai makan Galileans duduk manis sesuai masing-masing suara dan mulai berlatih. Sementara yang lain berlatih, ibu Ochie dan ibu Dewi duduk asyik di pojokan. Ternyata sedang menghitung dan membagi uang menurut keperluan, dan menyiapkan undian kamar. Sekitar jam 20:30 latihan disudahi dan diadakan pengambilan undian kamar (gak boleh milih pasangan tidur). Setelah itu ibu Ochie mencatat siapa-siapa dikamar mana.
Menghitung iuran dan membuat undian kamar
Pengumuman kamar
| |
Selesai pembagian kamar ibu Ochie berkata: “Teman-teman, bis sudah datang. Silakan turun, bawa koper masing-masing ke bis dan pak kernet akan membatu mengaturnya di bagasi bis, cari tempat duduk, duduk manis dan kita akan berdoa di dalam bis sebelum berangkat.”
Semua sudah naik bis. Galileans yang tidak ikut tapi nyusul pakai pesawat juga ikut naik (kepengin.com). Ada Pdt. Lazarus yang mengantarkan isterinya (padahal Pdt. Lazarus juga kepengin_ikut.com lho, tapi harus pergi ke Amric), ada pakdhe dan pak Odang yang juga mengantar isteri-isterinya, ada pak Bune yang mengantar kakaknya. PK meminta kesediaan Pdt. Lazarus untuk memimpin doa: “Mari saudara-saudara kita berdoa ……… amin.” Okay, cipika-cipiki dengan yang ditinggalkan dan ……yaaaaak, tarik mang! |
Bis bergerak. “Daag-daag-daag!!!!! Selamat melayani yaaaa….. TUHAN berkati”, begitu teriakan orang-orang yang ada di bawah menyemangati Galileans J Bis mengarah ke toll Simatupang lewat Jl. Fatmawati. Yah, sudah lewat jam 21:30 kok Fatmawati masih macet to. Galileans masih pada ribut ngobrol dengan sesama teman duduk. Ditengah ‘hiruk-pikuk’ PK memberi pengumuman: “Teman-teman, untuk selingan selama perjalanan, kita akan mengadakan arisan yang akan ditarik setiap hari. ‘Urunannya’ hanya Rp10,000 per kepala. Apakah teman-teman setuju?” Galileans: “Setujuuuuuuu.” PK: “Setiap narik yang dapat 2 orang. Nanti Dewi akan keliling untuk menariki uangnya.” (Ada yang berpikir: per Per kepala hari Rp10,000. Peserta 30 orang = Rp300,000. Sekali narik 2 orang @ Rp150,000….. lumayannnnn buat beli oleh-oleh…. Ternyata ‘urunannya’ sekali saja, jadi 10,000x30=300,000 dibagi 3 hari, dibagi dua… = Rp50,000…. Lumayan dapat tas batik 2 J)
Lepas dari keruwetan Fatmawati, kira-kira sampai di toll Simatupang, mas Pram bilang: “Ach, gak lucu ach kalau jam segini udah pada tidur. Kita bikin permainan yuk.” Weleh-weleh mas Pram, gak boleh loh malem-malem masih main, kan harus tidur J Pertama mas Pram ‘ngajari’ nyanyi: ‘tempe digandhulke lawang, mlebu-metu dithithili 2x – rasane enak, rasane enak – tempe digandulke lawang mlebu metu di thithili’. Kayaknya Galileans pada males nyanyi, karena lagunya pakai bahasa Jawa….. banyak yang perlu interpreter …. hahahaha.
| Terus mas Pram bikin permainan lain, namanya: ‘judul bersambung’. Galileans dibagi dua group, deretan kiri dan deretan kanan. Kira-kira permainannya seperti ini: Group kanan menyebutkan judul film atau lagu, misalnya ‘Bandung Lautan Api’, group kiri harus menyebut judul film atau lagu lain dengan memakai kata yang ada di judul pertama, misalnya sambungannya ‘Api di Bukit Menoreh’……. Dan seterusnya. Yang salah jawab diturunin di jalan….. L Rame sekali permainan ini, karena jawabannya pada ‘ngasal’ dan ‘ngawur’ semua, jadi lucunya gak karuan. Masak lagu ‘la vida loca’ diterusin dengan ‘loka-loka bandung’ mana ada…….. hwahahaha…… Ketawa cekakakan, ketawa sampai sakit perut, sampai pipi kenceng, ngatuknya sampai hilang. Apalagi kalau sudah mendengar Irma dan Linda tertawa…… bisa ketularan ketawa lho. Permainan berakhir menjelang keluar toll Cikampek. Suasana bis berubah sepi, hanya sesekali terdengar suara tertawa ala ‘kunti’ yang khas dan renyah (kayak rempèyèk). |
Dan tiba-tiba sampailah disebuah tempat macet, yang uwel-uwelan, dipenuhi bis-bis besar dan truk-truk besar. Ngeri, ngeri ngglundhung ke pinggir, karena jalannya bis sampai mepet-mepet ke pinggiran jalan. Jalannya juelek sekali. Dimana ini? Ternyata di daerah Sukamandi, ada perbaikan jalan dan pengalihan traffic. Jalan tersendat dilakoni sampai hampir satu jam, atau malah lebih dari satu jam. Lepas dari jalan rusak, bis bisa melaju, tidak mulus sih masih sedikit anjrut-anjrutan, karena jalanan pantai utara banyak berlubang. Tapi lebih lancar dari sebelumnya. Kemudian …… sepi, yang terdengar hanya mesin bis dan ….. zzzzzzz, groookkkkk, ngiiiikkkk… zzzzzz, grooookkkk …… semua tidur. Sorry, gak semua bisa tidur lho. Ada yang mencoba tidur tapi gak bisa, ada yang gak bisa tidur terus ngobrol sama sebelahnya. Wis pokoke macem-macem. Maklum Galileans sudah banyak yang ‘tidak muda lagi’ dan sudah ‘tidak pernah’ bepergian dengan bis malam lagi.
No comments:
Post a Comment