april 29, dari kongsberg ke bergen
satu-satunya tolak angin yang tersisa.... tak sayang-sayang, kalau gak terpaksaaaaa sekali, gak akan saya minum.
perjalanan ke kota bergen lewat jalan pegunungan yang berbelok-belok, lewat terowongan-terowongan... dan kebagian duduk di belakang..... wadhuh, baru saja berangkat perut rasanya sudah tak enak, mulai mual. coba bertahan sampai betul-betul rasanya gak enak..... dan teringatlah daku pada 'the only tolak angin'
maka..... dengan sangat hati-hati, saya ambil tolak angin dari tas.... tak kocok, terus tak sobek dengan hati-hati.... langsung gleg-gleg..... tak lama kemudian .... brrreeeeppppp.... breeeeppppp (gelegekan) ..... anginnya keluar.... rasanya perut lega... mual hilang dan bisa tidur sebentar ..... dan dapat menikmati sisa perjalanan sampai ke bergen dengan perut hangat dan hati senang.
wes-ewes-ewes.... bablas angine .... memang nyata.....
Wah kisah ini mesti dikirim ke pabrik tolak angin, pasti dapat ticket gratis ke Bergen lagi deh, heheheh
ReplyDeletemau, mau sekaliiiii..................
ReplyDeletemam, ini kan kata antangin ;)
ReplyDeletetolak angin emang tooooopppp !!!!!!!!
whahahahaha..... salah ya..... :D
ReplyDeleteorang pinter minum tolak angin :D
ReplyDeleteberarti daku 'orang pinter' dwong .... hahahahaha
ReplyDeletekarena orang pinter begadang mulu :D
ReplyDeletehahahahaha.. iya yaa.. kenapa kalo ke luar negeri, pastiii aja masuk angin!! aku juga kalo pergi2, pastiii bawa antangin!!! ..oh sama adem sari... hihihihi kenapa bule2 itu kok ya ngga pernah masuk angin kayak kita ya?
ReplyDeletemereka 'masuk angin' juga kok..... krn gak ada tolak angin, mereka minum panadol or aspirin.... hwehehehehehe......
ReplyDelete