Selamat jalan Bung!
Bung Willem atau Butita atau Bu saja, itulah panggilannya.
Dia saya kenal 14 tahun lalu
ketika dia adalah anggota baru di PS Galilea
nyong
yang adalah ternyata seorang STh dari
yang adalah juga anggota Sion Singer
Bung Willem adalah sosok sederhana, sosok yang ramah
yang wajahnya selalu dihiasi senyum, selalu menyapa siapapun
dia orang yang baik hati
Butita adalah pendamai dan ‘pendingin’ suasana panas
dia seorang penyabar, sabar dalam menghadapi segala situasi
serta sabar menghadapi orang siapa saja
dan tentu saja, sabar dalam ‘perjuangannya’ selama 4 tahun
sampai akhirnya, pada tangal
ditahbiskan menjadi pendeta jemaat
Ketika panggilan pelayanan merubahnya
merubahnya untuk dipanggil ‘Pak Pendeta’
Butita tidak berubah
tetap seorang Bung Willem yang saya kenal tahun 1991
tetap sederhana, baik hati, ramah dan murah senyum
Hanya 3 hari Butita sakit
hanya 6 tahun dia melayani sebagai pendeta jemaat
TUHAN ternyata lebih menyayanginya
TUHAN memanggilnya pulang, TUHAN menjemputnya
hari Senin,
Berita kepergiannya mengejutkan semua orang
semua orang tidak percaya dan berusaha menyangkal
tapi itu sebuah kenyataan bahwa, Bung Willem sudah pergi
sudah bersamaNYA
jasadmu disemayamkan di gereja selama 3 hari
Bu, andai saja kamu bisa menyaksikan
begitu banyak orang datang
untuk mengucapkan ‘selamat jalan’ padamu
itulah buah pelayananmu
begitu banyak jemaat yang menyayangimu
semua mempunyai kenangan indah tentangmu
semua membicarakan kebaikkanmu
Kami semua sedih
sedih, karena kehilangan Pendeta
yang sangat memperhatikan jemaatnya,
yang selalu bersedia mendengarkan keluhan,
yang wajahnya selalu tersenyum,
yang tidak pernah membeda-bedakan,
dan masih banyak kebaikan lain, yang patut diteladani oleh para jemaat.
Kami sedih, karena kehilangan seorang teman,
yang rendah hati, yang bersuara bagus,
yang bisa diajak bercanda maupun serius,
dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikannya,
yang patut diteladani oleh teman-temannya
Tapi kami harus bersuka-cita,
karena Bu sekarang sudah bersama TUHAN,
tidak lagi ada sakit, sedih, capek.
Bu sekarang sedang bernyanyi bersama malaikat.
Selamat jalan Pendeta Willem, Bung Willem, Butita,
kenangan tentang Anda, akan ada terus dalam hati kami.
ten, bapak & ibu sampun perso lewat email wingi kuwi. turut berbelasungkawa.
ReplyDeleteAku baru liat2 blog2 lamanya tenik, eh ketemu tentang Butita. Masih aja keluar air mata kalo mbaca yang ada hubungannya dengan dia. hik..hik..hik..
ReplyDeletecengeng achhhhhhhhhhh ..... :) memang dia baik ya.
ReplyDelete