Jam 5:30 adalah jam start jalan pagi. Masih gelap sih, tapi saya berani karena lampu jalanan di cluster masih nyala. Hanya saja, kalau masih gelap, saya gak berani lewat jogging track. Jogging track-nya gelap, gak ada penerangannya. Jadi saya selalu keluar rumah kearah kanan, perempatan belok kiri (ada lampu jalan yang terang), perempatan lagi belok kiri (ada lampu juga), pertigaan belok kanan…. jalan besar cluster …. terus jalan diterangi lampu jalanan ….. dan keluar cluster ke jalan besar kompleks yang tentu saja masih terang benderang lampu.
Pagi itu (sekitar dua minggu lalu) kok lampu-lampu yang di perumahan sudah dimatikan ya. Dan pagi itu kok saya agak males lewat jalan yang biasanya ya. Kok ada perasaan takut. Kalau gak lampu mati, perempatan kedua itu selalu gelap, secara rumah pojokan belum dihuni, jadi belum pasang lampu luar. Sementara di seberang rumah kosong itu adalah halaman sekolah yang berpagar bamboo, rimbun dan tinggi. Ach, masak takut sih, kan biasanya juga gak ada apa-apa.
So, saya memberanikan diri lewat jalan biasa, sambil nyanyi-nyanyi dalam hati. Betul sekali, perempatan itu gelap. Sudah sampai disitu ya tetap harus lewat kan. Begitu belok kiri ada suara perempuan tertawa keras dibelakangku, tertawa ‘ngèkèk……!!! Saya cepat berpikir, suara burung kok seperti itu sih (karena setiap pagi selalu ada suara-suara burung)…. Kalau suara orang tertawa …. ngapain lagi, masih pagi dan gelap-gelap, dilapangan sekolah, tertawa sendiri. Hiiiii….. jangan-jangan ada ‘kunti’ ya….. Saya jalan terus dan tidak berani nengok…. Sampai di pertigaan belok ke kiri, saya juga masih belum berani nengok. Sampai di rumah baru saya cerita ke suami, yang ditanggapi dengan senyum saja……
Sampai sekarang saya tetap gak tau itu suara apa. Mungkin juga ‘kunti’ atau burung….. burung apa coba? Masak ‘cocobura’, burung Australia, nyasar sampai BSD. Dan mulai saat itu, kalau masih gelap, saya gak mau lewat ditempat itu. Cari yang terang-terang aza dan aman-aman aza…..
hihihi...hihihihihi... *loh malah ngikik*
ReplyDeletedidengerin aja, mam..
kalo suaranya makin deket, berarti makin jauh..
tapi kalo suaranya makin jauh, berarti makin deket :D
ooo gitu..... (mikir.com)
ReplyDeletekalau tambah deket ya lari lah......
hiii... serem. Mungkin sejenis burung yg jarang terdengar krn hampir punah *maksa* :))
ReplyDeletehehehehe.... maksa bahwa itu adalah burung.... :)
ReplyDeleteJeng Kun mau kenalan Mam....hehehhhe
ReplyDeletembak Tiwi mau kenalan? ntar kalau ke bsd tak kenalin..... hiiiiiii
ReplyDelete..kalo suaranya tambah deket ga usah lari :D
ReplyDelete..kalo suaranya tambah jauh, larilah, mam! :D