Citibank Travel Series
Magnificent Taiwan – 6D/5N
Dec 3 – 8, 2008
Trip day IV – Dec 7, 2008 – Taichung – Taipei
Hari ini menuju Taipei dengan menggunakan bullet train. Bis men-drop kami di Taichung Train Station, dan langsung ke Taipei dengan membawa koper-koper kami. Ticket kereta sudah ada di tangan guide. Karena masih ada waktu sekitar 40 menitan, kami sempat melihat-lihat sekitar. Station-nya bersih, rapi. Sehingga membuat iri, kenapa Gambir dan station lain gak bisa niru yang baik-baik begini ya?
Jam 8:50 kami ‘digiring’ ke atas. Kereta jurusan Taipei belum muncul. Gerbong kami adalah gerbong 5. Guide mengajari kami untuk berdiri tepat di belakang garis dengan tulisan angka 6 atau 5. Kira-kira 5 menit menunggu, tepat jam 9:00 kereta datang. Penumpang yang turun harus didahulukan, kemudian masuklah kami ke dalam bullet train. Perjalanan ke Taipei memakan waktu kurang lebih satu jam. Keretanya bersih dan suara rel beradu dengan roda besi … ‘nyaris tak terdengar’….. lessssss….. Enak sekali buat tidur. Kayaknya baru saja tertidur sudah dibangunkan, karena sudah sampai di Taipei…. Kami berbondong-bondong menuju pelataran depan station menunggu bis kami. Ternyata bis belum sampai di Taipei. Jadi diputuskan naik MRT menuju CKS Memorial Hall. (CKS = Chiang Kai Shek).
CKS Memorial Hall terdiri dari satu bangunan utama dan dua bangunan lain, kalau tidak salah untuk pertunjukan dan pameran seni. Dilantai atas bangunan utama ada patung CKS besar sekali dan dilantai bawah adalah museum dan souvenir shops. Museum-nya berisi photo-photo sejarah berdirinya Taiwan dan benda-benda yang dulu dipakai oleh CKS, mobil , tandu dan souvenir kunjungan kenegaraan (yang ini bagus-bagussssss). Dari CKS Memorial Hall kami dibawa untuk makan siang. Melewati pintu depan CKS, kami melihat banyak orang berkumpul. Ternyata para petani yang sedang berdemonstrasi. Makan siang kami kali ini adalah makanan Thai, di Yun Thai restaurant.
Selanjutnya ke Martyr’s Shrine. Disini kami sempat berphoto bersama para penjaga, yang tegak berdiri seperti patung, tidak boleh bergerak dan tidak boleh dipegang. Ada seorang ibu-ibu dari rombongan tourist lain tidak tahu dan memegang sang penjaga…. eeee penjaganya marah lho. Bedil-nya di hentak-hentakkan. Ditempat ini kami sempat melihat upacara pergantian penjaga. Seru juga. Sementara nama-nama para pejuang-pahlawan Taiwan tertulis semua disana, di pajang disebuah ruangan besar. Tentu saja saya tidak bisa membaca, karena pakai tulisan China.
Dari tempat ini kami dibawa ke National Palace Museum. Sebelum masuk ke museum, diadakan ‘photo keluarga’ dengan membeber spanduk. Museumnya besar sekali, kalau gak salah 3 lantai. Barang-barang yang dipamerkan bagus-bagus. Yang sempat saya ingat, ada ukiran gading yang menggambarkan sebuah dusun, kecil sekali. Untuk melihat detail-nya, pengunjung harus memakai kaca pembesar yang tersedia disana. Banyak sekali benda-benda kuno yang dibuat dari jade. Yang terkenal adalah ukiran sayur sawi hijau dari jade, ukurannya kira-kira 30 cm. Okey, kunjungan ke museum selesai. Sambil menunggu semua berkumpul, saya menyempatkan diri ke souvenir shop museum. Wah, barangnya bagus-bagus, harganya pun ‘bagus’. Bingung mau beli apa, karena harus cepat-cepat, takut ditunggu. Betul juga, lagi enak-enaknya milih freezer magnet, mas Agni dan Tjendra si tour leader menyusul, katanya semua sudah kumpul kecuali saya!!!!!
Lanjut ke Taiwan 101, yang adalah Taipei Financial Center, yang berlantai 101 diatas permukaan tanah dan 5 lantai underground. Design bangunan ini seperti ruas-ruas bamboo. Karena sudah memasuki bulan December, di depan bangunan ini ada pohon natal yang tinggi sekali berhias lampu warna biru. Observatory deck ada dilantai 89, dan untuk menuju ke lantai tersebut, kami harus membayar NT400. Ada 2 lift khusus untuk naik keatas, dan hanya memakan waktu 37 detik saja! Sayang kalau gak naik, karena pemandangan Taipei diwaktu malam dari atas, bagus sekali…. Gak nyesel deh, kapan lagi.
Nah, makan malam terakhir di Taipei adalah yang paling asyik. Kami dibawa ke Mongolian Restaurant. Pilih sendiri dagingnya, pilih sendiri sayurnya, pilih sendiri bumbunya, diserahkan ke juru masak, dimasakin, jadi deh ….. makan sepuasnya.
Dari makan malam langsung dibawa ke Shih Lin Nite Market. Kalau dilihat dari luar, pasar ini mirip seperti pasar Majestic. Kami berdua tidak turun, selain males kami juga capekkkkk. Jadi kami tidur di bis saja. Ternyata betul, teman-teman serombongan bercerita bahwa, barang-barangnya kurang bagus dan mahal.
Malam terakhir di Taiwan ini kami kembali menginap dihotel Holiday Inn Express, hotel hari pertama kami tiba di Taiwan. Karena sudah cukup malam, semua langsung masuk kamar masing-masing, tidak ada yang keluyuran lagi. Cuaca dingin sekali, sehingga kami tidak menyalakan AC.
No comments:
Post a Comment