GUARDIAN ANGEL
Minggu, 27 Agustus - Siang itu, kami [mas Agni, George, mbak Nani, Fien, Diana, Tyas dan aku] meluncur dari
Aku terbangun gara-gara mbak Nani sedikit berteriak: ‘Mas Agni, ada apa mas, ada apa mas……!!!” Aku bangun dan bingung, sampai dimana ini? Kenapa mas Agni, kenapa mobilnya? Gledhug – gledhug – gledhug - mobil seperti berjalan di tempat yang berlobang-lobang dan aku tau pasti ban mobil kempes. Mas Agni pelan-pelan meminggirkan mobil. Kami semua turun…… aku masih bingung, sampai dimana ini? Ternyata di Jl. Sudirman, tepatnya di depan Summit Mas.
Barulah aku ‘ngeh’ – ternyata mobil Kijang itu masuk ke jalur bus-way! Akibatnya, dua buah ban sebelah kanan sobek semua alias pecah….. Aku sendiri nggak tau peristiwanya, tapi mbak Nani dan Diana tau persis.
Pelan-pelan aku dekati mas Agni dan tanya: ‘Mas, ngantuk ya?’ – ‘Iya’ …..! Gleg …. Biasanya, kalau aku duduk di depan, sebentar-sebentar aku liat mas Agni. Kalau keliatannya dia ngantuk, aku tepuk-tepuk punggungnya, pahanya atau tak suruh makan permen – biar kantuknya hilang. Tapi kali ini aku jauh duduk di belakang! [Komentarnya ketika sudah dirumah: ‘makanya, jangan duduk dibelakang. isteri
Harus berpikir cepat, apa yang harus dilakukan. Ban serep hanya satu, padahal butuh 2 ban. So, Tyas menelpon bapaknya untuk mengirim sopir, pak Karyo, dan pinjam ban serep. Tak lama kemudian, mas
OK – ban belakang kanan sudah diganti. Tapi depan kanan nggak bisa dibuka. Piye iki. Traffic tambah padat. Terpaksa, dengan tiga ban, Kijang dijalankan pelan-pelan ke jalur lambat. Selamat sampai jalur lambat dan parkir ditempat yang tidak mengganggu traffic. Tetap saja ban depan tidak bisa dibuka, walaupun sudah diusahakan berbagai cara.
Cara terakhir adalah menelpon Guna Ban. Montir dikirim. Agar mobil bisa jalan, dipasanglah ban dalam dan di pompa….. Bersyukur – pas dipinggir gedung Mitsui ada tukang tambal ban – jadi bisa memompa ….. kemudian mobil dijalankan pelan-pelan ke bengkel Guna Ban – ditinggal disana untuk pemasangan ban baru, dan mas Agni & aku pulang naik taxi.
Terima kasih untuk George, Pak Karyo, Mas Rio, Mas Pram, Irvi, yang sudi berpanas-panas membantu kami. Terima kasih untuk Tyas yang dengan sigap langsung ber-ide menelpon Bapak & Pak Karyo. Terima kasih untuk mbak Nani, Diana & Fin yang sabar menunggu kami. Terima kasih untuk Syan yang rela berpanas-panas menemaniku, sampai harus mengesampingkan acara pribadinya. Terima kasih untuk Inge & Sandra yang membawakan ‘konsumsi’ untuk mengganjal perut lapar dan tenggorokan yang haus, sehingga suasana seperti piknik di pinggir Sudirman. Sekali lagi terima kasih, terima kasih atas semuanya ……..
(Aku merenung, dan aku berdoa mengucap syukur serta berterima kasih pada-NYA atas penyertaanNya. Saat kejadian loncat ke jalur bus-way – kok ya jalur itu sepi. Sementara jalur cepat di Sudirman juga sepi. Aku sangat yakin bahwa DIA, telah mengirimkan ‘guardian angel’ untuk menjaga kami, agar tidak terjadi hal yang lebih parah lagi. Terima kasih TUHAN, ENGKAU tak pernah meninggalkan kami.)
wahwah ini peristiwa sekali ya ten! tiyas mana cerita begini2 :P
ReplyDeleteguardian angel, selalu siap bekerja!
iya Ta, memang setelah lewat kejadian, kitanya baru nyadar.... pulangnya diundur januari yaaaaaa........
ReplyDeleteiya terpaksa diundur :( sebab ada supplementary material yg belum siap. nggak jadi natalan rame2 deh akhir taun ini..
ReplyDeletesyukurlah ngak sampe terjadi hal2 yang fatal ya mama oen...
ReplyDeleteGod blesses and loves you...
iya Dee .... thanks ya...
ReplyDelete