Malu gak sih, kalau sudah bertahun-tahun di Jakarta, apalagi yang dari kecil menjadi penduduk Jakarta, baru kemarin menginjak yang namanya ’museum GAJAH’?
Berapa kali mau ikutan PTD atau PINTONG-nya komunitas Sahabat Museum, selalu saja gak bisa. Ada aja acara, hingga selalu membatalkan pendaftaran.
Nah, gara-gara ada pameran ’Majapahit’ – hari minggu, 29 Juli kemarin, mas Agni (yangdarikecilmenjadipendudukjakarta) ngajak ke Museum Gajah.
Pulang kebaktian jam 8:00, ’brunch’ dulu di Bakmi GM. Dengan perut kenyang meluncur ke Museum Gajah, lewat Sud
OK – akhirnya kami masuk ’exit’ gate itu. Dibilang ‘bodoh’ ya biarin. Begitu masuk mas Agni bingung, mana tempat parkirnya? Oooo.... di sebelah kanan ada jalan untuk underground parking .... ech ternyata salah … harus lewat depan museum dulu, baru ada jalan masuk ke bawah. Disitulah baru ketemu petugas parkir.
Parkir : Lewat sini pak, untuk parkir di bawah. Yang pintu
Agni : Bikin bingung aja lu – di
Parkir : Rp2,000 pak – silakan.
Ternyata banyak juga yang parkir di bawah. Setelah parkir dengan manis, kami cari jalan masuk ke museum yang kira-kira connect dengan parkiran - kayak di mall-mall itu lho! Ech, ternyata gak ada. Jalan satu-satunya ya naik lewat jalan mobil.
Kami putar-putar di museum sampai sekitar jam 1:30. Cukup menyenangkan – terutama bagian atas, bagian emas-emas dan perhiasan, bagian dilarang memotret. Lebih senang lagi, ketemu sama orang yang kita kenal yang namanya Olivia Bendon dan
Yang membuat kami sedih adalah: tiket masuk itu lho, dan ‘biaya’ camera, kok murrraaaaahhhhhhhh sekaleeee…..