Wednesday, July 28, 2010

hujan berkat

Tik, tik, tik, bunyi hujan di atas genting

Itulah bunyi hujan berkat di pagi hari ini

Di tahun ke limapuluh tujuh

Dan aku panjatkan doa:

 

Terima kasih TUHAN atas semua yang KAU berikan padaku selama ini

Setiap detik, setiap jam dan setiap hari

Bertambah nyata kasih-MU padaku dan keluargaku

Semua yang ada padaku adalah anugerah-karunia-MU

Campur tangan-MU nyata dan selalu indah pada waktunya

Baik ketika suka, baik ketika duka melanda

 ENGKAU selalu pegang tanganku

Selalu pimpin aku, dan

Selalu mengiring langkah hidupku

Aku serahkan seluruh kehidupanku pada-MU

Karena bersama-MU, semuanya menjadi indah

 

july 29, 2010

 

Monday, July 19, 2010

jeng kun

Jam 5:30 adalah jam start jalan pagi.  Masih gelap sih, tapi saya berani karena lampu jalanan di cluster masih nyala.  Hanya saja, kalau masih gelap, saya gak berani lewat jogging track.  Jogging track-nya gelap, gak ada penerangannya.  Jadi saya selalu keluar rumah kearah kanan, perempatan belok kiri (ada lampu jalan yang terang), perempatan lagi belok kiri (ada lampu juga), pertigaan belok kanan…. jalan besar cluster ….  terus jalan diterangi lampu jalanan ….. dan keluar cluster ke jalan besar kompleks yang tentu saja masih terang benderang lampu.

 

Pagi itu (sekitar dua minggu lalu) kok lampu-lampu yang di perumahan sudah dimatikan ya.  Dan pagi itu kok saya agak males lewat jalan yang biasanya ya.  Kok ada perasaan takut.  Kalau gak lampu mati, perempatan kedua itu selalu gelap, secara rumah pojokan belum dihuni, jadi belum pasang lampu luar.  Sementara di seberang rumah kosong itu adalah halaman sekolah yang berpagar bamboo, rimbun dan  tinggi.  Ach, masak takut sih, kan biasanya juga gak ada apa-apa.

 

So, saya memberanikan diri lewat jalan biasa, sambil nyanyi-nyanyi dalam hati.  Betul sekali, perempatan itu gelap.  Sudah sampai disitu ya tetap harus lewat kan.  Begitu belok kiri ada suara perempuan tertawa keras dibelakangku, tertawa ‘ngèkèk……!!!  Saya cepat berpikir, suara burung kok seperti itu sih (karena setiap pagi selalu ada suara-suara burung)….  Kalau suara orang tertawa …. ngapain lagi, masih pagi dan gelap-gelap, dilapangan sekolah, tertawa sendiri.  Hiiiii….. jangan-jangan ada ‘kunti’ ya…..  Saya jalan terus dan tidak berani nengok….  Sampai di pertigaan belok ke kiri, saya juga masih belum berani nengok.  Sampai di rumah baru saya cerita ke suami, yang ditanggapi dengan senyum saja……

 

Sampai sekarang saya tetap gak tau itu suara apa.  Mungkin juga ‘kunti’ atau burung….. burung apa coba?  Masak ‘cocobura’, burung Australia, nyasar sampai BSD.  Dan mulai saat itu, kalau masih gelap, saya gak mau lewat ditempat itu.  Cari yang terang-terang aza dan aman-aman aza…..

 

 

ci, de latinos - july 19, 2010

 

Friday, July 16, 2010

'cecak besar'

bsd city - 16 july 2010

tadi pagi sekitar jam 05:30, di ruang duduk, aku melihat sesuatu merayap di lantai.  tak kirain celurut..... "hi.... hi.... ada celurut ..... eee bukan ding ..... hiiiiiii itu tokek"..... tokeknya lari kebelakang, ke ruang makan.  tak cari di bawah-bawah kok nggak ada.  taunya si tokek ngumpet di belakang kulkas...... hiiiii..... takut aku.  cepat-cepat aku naik, ambil camera.  pengin motret tapi takut dekat-dekat, takut di gigit.

aku naik panggil mas agni untuk liat tokek.  waktu turun lagi, si tokek udah naik dinding, mendekati lemari album...... "hush-hush-hush" .... eeee dia malah masuk ke belakang lemari.  waktu mas agni turun, tokeknya nongol.  mas agni ambil sapu, dipukul tapi tidak kena dan lari lagi dibelakang lemari..... hiiiii.... aku ngeri.  cepat-cepat semua pintu kamar tidur aku tutup, takut tokeknya masuk kamar....

aku agak sangsi, tokek yang lari ke ruang makan kayaknya lebih besar dari yang di belakang lemari.  jangan-jangan ada 2 tokek ya..... matek aku.....  kaget ada tokek membuat kakiku menjadi lemas, lemas sepanjang siang...... ada yg bisa nangkap tokek kah?