Thursday, April 30, 2009

'wilujeng pisahan'

april 30, 2009

malam ini adalah malam terakhir tidur di 'my sweet bedroom' - 'my sweet home'.  besok pulang kantor mas-ku akan langsung pulang ke 'my home sweet home to be' dan akyu akan kesana naik taxi.  sejak esok dan seterusnya, kami akan tidur di 'my sweet room to be'.

uh, rasa dihati ini gak 'mudeng'.  ada rasa sedih, ada rasa senang - campur aduk deh.  meninggalkan 'yang lama'.  apalagi waktu pamit-pamitan sama para tetangga lama.  duh, semedhot hati ini.  barusan tukang koran nganter femina: 'bu, ini femina terakhir' .... hiks, hiks, aku jadi sedih.  tukang koran yang baik dan setia dari tahun '85...

katanya hidup adalah pilihan.  lha kalau kita pilih pindah, ya inilah yang harus aku hadapi.... ke-tidak-mudengan hati ....  tapi mungkin beginilah seharusnya.

dulu kami masuk rumah taman asri bulan mei 1985, jadi harus meninggalkan dan masuk di bsd ya harus bulan mei 2009 ... hehehehe  

selamat tinggal ruang-ruang yang mengukir cerita.  selamat tinggal para tetangga yang baik-baik.  selamat tinggal pak pardjo tukang sayur, pak saryadi tukang majalah dan pak mi'ing tukang listrik.  mudah-mudahan para tetangga baruku juga baik-baik.  selamat tinggal 'first media' dan hello 'smart' yang access-nya tak secepat first media ... hehehehe..... yah lumayan, masih bisa nge-net ....

aku nulis sambil nangis ... hiks-hiks-hiks .....

 

 

Thursday, April 16, 2009

stresssssss....

Hari ini, Jumat 17 April 2009, cucu asuhku Bagus, kebagian bawa makan siang untuk makan bersama di sekolahan.  Udah dirancang mau bikin nasi uduk, karena lauk-pauknya gampang.  Telor dadar di iris-iris, abon, kering kentang dan krupuk.  Gak masalah … yang masalah adalah: menyiapkan makanan untuk 80 anak-anak!!!!!

Jadi  jam 5:30 pagi, bersama emak-nya Bagus, mulai bikin nasi uduk di 2 rice cookers.  Sementara aku bikin dadar telor – 2 kg telor!!!! sekalian diiris-iris.  Rice cooker sudah bunyi ‘tek’, berarti nasi sudah mateng.  Tunggu 5 menit.  Waktu di buka …. lho, kok matengnya tidak merata … masih ada yang ‘nglethis’.  Terpaksa di ‘dang’/dikukus lagi….. untung akhirnya bisa mateng semua …..

Jam 7:30 mulai ngatur di tempat kecil-kecil….  Nasi 3 sendok, telor dadar, abon, kering kentang sedikiiitttt buat pemanis, karena ternyata  kering kentangnya pedes.  Jam kok jalannya cepet sekali sih!  Sudah jam 8:15, baru dapat 40 porsi! …. Padahal makanan harus sampai di sekolah jam 8:30.  Wadhuh, piye iki.  Gerak cepat.  Jam 8:30, yang sudah lengkap langsung di cello tape, masuk dalam tas plastic.  Emaknya Bagus aku suruh naik ojeg ke sekolah, bawa yang sudah siap dan yang untuk guru-gurunya, dan sekalian bilang ke ibu kepala sekolah kalau makanannya agak terlambat.  Sementara emaknya Bagus pergi, aku meneruskan yang tersisa.  Akhirnya oh akhirnya, semua beres sekitar jam 8:45!  Wuih……

Eeee…lah … kok ya lupa.  Tadi mau motret barisan nasi uduk.  Padahal camera sudah ada di kantong ….. yang tersisa hanya satu wadah nasi uduk yang ketinggalan, kering kentang, piring bekas tempat abon dan bekas telor dadar ….

Kemudian, duduklah aku dan merasakan betapa peugelnya kaki dan pinggang … hehehehe.. stress berlalu, tinggal pegel-pegelnya …..

 

Wednesday, April 15, 2009

dog = anjing

15 April 2009

 

Tadi pagi, lagi jalan kaki pagi, kami lewat depan rumah yang penghuninya lagi nyuci mobil.  Pintu pagarnya terbuka dan seekor anjing ada didepannya, sambil pura-pura menggonggong.  Anjingnya berwajah lucu dan keliatan anjing baik.

 

Kami tidak takut anjing dan biasanya anjing suka sama kami.  Mas Agni bersiul-siul memanggil anjing itu, anjing mendekat pelan-pelan kearah ku, pasti mau mengendus-endus….

 

Ech gak taunya aku di gigitnya …. Hauw…

“Hai – kok nggigit”, aku teriak ….. kaget aku…

 

Anjingnya lari mundur dengan wajah kaget dan malu-malu karena di’gusah’ mas Agni.

 

Yang punya rumah keluar: “Digigit ya bu?  Maaf ya bu, biasanya ‘dia’ gak begitu.  Perlu betadine bu?”

 

Saya: “Gak usah bu, gak ada luka kok.  Lagi pula sudah dekat rumah.  Terima kasih.” dan kami meneruskan jalan.

 

Untung gak ada luka, cuma baret sedikit, tapi legging-ku bolong kena taringnya….

 

Kalau ingat peristiwa pagi tadi, kami berdua tertawa.  Gak nyangka, wajah anjingnya lucu, tidak galak, eee … lha kok ….

 

 

Tuesday, April 7, 2009

imbas pemilu

Wah sepi deh.  Pembantu disuruh sama suaminya pulang kampung untuk ‘nyontreng’, anaknya dibawa…. Sepi tenan iki.   Besok musti kerja sendiri sampai hari minggu ….  Padahal banyak libur nih …. gak bisa kemana-mana.  Imbas pemilu ....

 

 

Monday, April 6, 2009

kapan?

Rumah sudah mulai kosong, hampir semua barang besar sudah dipindahkan.

Rasanya belum percaya kalau mau cabut dari rumah ini, yang sudah 24 tahun kami tinggali.

Orang bertanya: “Kapan pindahnya?”

Jawab: “Habis pemilu dan paskah.”

Tapi kayaknya jawaban harus direvisi lagi: “Habis mas Agni pulang dari Batam.”

Harapan…., ini harapan …. Mudah-mudahan sebelum akhir bulan sudah di bsd.

Di rumah lama sebetulnya gak masalah, masih tetep kerasan.

Hanya saja, kalau mau cari baju musti ‘digging’ di koper-koper dulu.

Kaos dikoper mana ya?  Celana panjang dikoper mana ya?

Baju-baju yang baru di setrika, juga musti masuk koper-koper.

 

Sementara di rumah baru, hampir semua barang sudah masuk tempatnya masing-masing, sudah hampir rapi

Masih ada sih beberapa box berisi baju-baju, nunggu lemarinya jadi.

Lemari CD juga masih kosong, nunggu barangnya ‘dikirim’ dari rumah lama.

Gudang udah terisi dengan barang-barang yang harus digudang walaupun belum semuanya.

 

Hari ini ruang setrika dan ruang jemur harus dikosongkan.

Ternyata masih ada beberapa barang yang harus di ‘pack’, weleh.

Untung kemarin sudah bawa box-box kosong dari bsd.

So, mari jo, kerja bongkar-bongkar lagi …..

Yang perlu, dibawa - yang enggak, ya ditinggal atau diwariskan ke orang…..

 

 

 TA - 7 april 09

Sunday, April 5, 2009

mengucap syukur

 

Apa yang dapat kami katakan

Untuk ungkapkan suka-cita kami

Selain ucapan syukur lewat doa-doa kami

Kala TUHAN menjawab permohonan kami

Dengan cara-NYA yang indah

Dengan cara-NYA yang manis

Pada waktu yang tepat menurut kehendak-NYA

Yang kadang tidak kami sadari telah terjadi

 

TUHAN, ajarlah kami selalu

Untuk meletakkan beban dalam tangan kasih-MU

Karena rencana-MU dan kehendak-MU lebih indah

Ajarlah kami untuk selalu

Mengucap syukur dan bertekun dalam segala hal

Sabar menghadapi segala sesuatu dan bertekun dalam doa

Ajarlah kami untuk selalu

Berjalan di jalan yang telah ENGKAU siapkan bagi kami

Karena, bersama-MU dan dijalan-MU

Damai dan sukacita selalu

 

 

Jakarta, 5 April 2009